Implementasi Render Engine EEVEE Pada Teknik Perancangan Video Animasi Station ID TV
DOI:
https://doi.org/10.35671/jmtt.v1i1.9
Keywords:
Promosi, Animasi, Eevee, RenderingAbstract
Pemanfaatan animasi terus meluas di berbagai sektor kehidupan. Animasi dapat memenuhi berbagai kebutuhan sekaligus mendatangkan keuntungan. Misalnya, animasi untuk pemasaran (marketing) dapat menstimulasi konsumen secara visual dan emosional, sehingga produk bisa lebih dikenal bahkan diingat. Dalam dunia pertelevisian saat ini, hampir semua konten yang dibuat membutuhkan animasi. Misalnya seperti bumper dan opening dari tiap program yang ditayangkan selalu menggunakan animasi seperti motion graphic atau bahkan ada yang menggunakan Animasi 3D. Salah satu konten pertelevisian yang akan dibahas oleh penulis saat ini adalah station id. Dalam upaya mempercepat timeline produksi, penulis menggunakan blender 3D di dalam pembuatannya. Penulis memanfaatkan render engine eevee yang dimiliki oleh blender karena dalam prosesnya akan sangat membantu efisiensi produksi, dikarenakan hasil rendering dari eevee yang terhitung paling cepat dalam proses rendering dibandingkan render engine lainnya seperti V-Ray, Arnold, atau Cycle. Dari hasil perbandingan tersebut didapati hasil render dari eevee menghabiskan waktu 1 menit 16 detik sedangkan jika menggunakan cycle menghabiskan waktu 13 menit 55 detik.
Downloads
References
H. Jenkins, “PDF Design Game as Narrative Architecture,” Computer (Long. Beach. Calif)., vol. 1, no. 1, p. 23, 2004.
A. Anggraeni and D. Iriani, “Perancangan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) berupa animasi motion graphic tentang larangan membuang sampah sembarangan di jalan Mahar Martanegara Kota Cimahi.,” Kreatif, vol. 1, no. 1, pp. 1–10, 2019.
Binanto, “Multimedia Digital, Dasar Teori dan Pengembangannya,” Andi Publishing, 2010, p. 150.
Muhamadi, Bikin Gambar 3D Keren dengan Blender. Yogyakarta: Mediakom, 2014.[5] M. S. Murfi and K. Rukun, “Pengembangan Rancangan Media Pembelajaran Augmented Reality Perangkat Jaringan Komputer,” INVOTEK J. Inov. Vokasional dan Teknol., vol. 20, no. 1, pp. 69–76, 2020, doi: 10.24036/invotek.v20i1.702.
R. Hunicke, M. Leblanc, and R. Zubek, “MDA: A formal approach to game design and game research,” AAAI Work. - Tech. Rep., vol. WS-04-04, pp. 1–5, 2004.
G. Schwabe and C. Göth, “Mobile learning with a mobile game: Design and motivational effects,” J. Comput. Assist. Learn., vol. 21, no. 3, pp. 204–216, 2005, doi: 10.1111/j.1365-2729.2005.00128.x.
P. W. Aditama, I. N. W. Adnyana, and K. A. Ariningsih, “Augmented Reality dalam Multimedia Pembelajaran,” Pros. Semin. Nas. Desain dan Arsit., vol. 2, pp. 176–182, 2019.
E. Jenkins, “Charm and bottom baryon masses in the 1/N expansion,” Nucl. Phys. B - Proc. Suppl., vol. 117, no. SUPPL. 1, pp. 645–647, 2003, doi: 10.1016/S0920-5632(03)90636-0.
F. Z. Adami and C. Budihartanti, “Penerapan Teknologi Augmented Reality Pada Media Pembelajaran Sistem Pencernaan Berbasis Android,” Tek. Komput. AMIK BSI, vol. 2, no. 1, pp. 122–131, 2016, [Online]. Available: http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jtk/article/viewFile/370/279
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Anugerah Bagus Wijaya, Ilham Albana

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.







